Kamis, 10 November 2011

sedikit info tentang Hepatitis

Kementerian Kesehatan membentuk tim terpadu untuk menyelidiki epidemiologi atau penyebaran penyakit Hepatitis A yang saat ini merebak. Hal ini disertai penyuluhan kesehatan bagi warga sekitar dan pemilik warung.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama melalui surat elektronik yang diterima Kompas, Rabu (9/11/2011), di Jakarta.
"Kami akan memantau secara ketat terhadap penderita, mencari kasus baru dan konfirmasi laboratorium," kata Tjandra menambahkan.
Tindakan yang telah diambil petugas kesehatan sehubungan kasus-kasus yang terakhir ini di Depok, Jawa Barat, adalah, pengobatan dan perawatan terhadap penderita. Upaya lain adalah penyelidikan epidemiologi oleh tim terpadu. "Kami juga mengadakan penyuluhan kesehatan bagi warga sekitar, pemilik warung atau kantin, dan berkoordinasi dengan pihak terkait," ujarnya.
Pihaknya juga memeriksa warung atau kantin disekitar lokasi. Menurut Tjandra, penyakit Hepatitis A disebabkan virus Hepatitis A. Cara penularannya melalui fecal oral, virus ditemukan pada tinja dan mencapai puncak 1- 2 minggu sebelum timbulnya gejala dan berkurang secara cepat setelah timbul gejala disfungsi hati, timbul setelah muncul sirkulasi antibodi Hepatitis A dalam darah. Masa inkubasi 15 - 50 hari, rata - rata 28 - 30 hari.
Adapun masa penularannya adalah, infeksi maksimum terjadi pada hari terakhir dari separuh masa inkubasi dan berlanjut setelah timbulnya ikterus (puncak aktifitas aminotransferase pada kasus an ikterik).
Sebagian besar kasus kemungkinan tidak menular pada minggu pertama setelah ikterus. Ekskresi Virus melalui tinja paling lama terlaporkan adalah 6 bulan terjadi pada bayi dan anak.
Ekskresi kronis pada HAV tidak pernah terlaporkan. Penularan virus itu bisa dicegah dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta imunisasi. Karena Hepatitis A penularannya secara fecal-oral, dan tergantung rendahnya sanitasi dan personal hygiene, warga dianjurkan meningkatkan kebersihan misalnya cuci tangan pakai sabun sebelum makan dan sesudah dari toilet. 

Minggu, 09 Oktober 2011

Penyakit DBD

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan-perdarahan.
Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut. Dokter dan tenaga kesehatan lainnya seperti Bidan dan Pak Mantri seringkali salah dalam penegakkan diagnosa, karena kecenderungan gejala awal yang menyerupai penyakit lain seperti Flu dan Tipes (Typhoid).

  • Tanda dan Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue

  • Masa tunas / inkubasi selama 3 – 15 hari sejak seseorang terserang virus dengue, Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai tanda dan gejala demam berdarah sebagai berikut :
    1. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 – 40 derajat Celsius).
    2. Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura) perdarahan.
    3. Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam (konjungtiva), Mimisan (Epitaksis), Buang air besar dengan kotoran (Peaces) berupa lendir bercampur darah (Melena), dan lain-lainnya.
    4. Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).
    5. Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok.
    6. Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 – 7 terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal (Hemokonsentrasi).
    7. Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare, menggigil, kejang dan sakit kepala.
    8. Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.
    9. Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan pegal/sakit pada persendian.
    10.Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.
  • Proses Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue

  • Penyebaran penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, sehingga pada wilayah yang sudah diketahui adanya serangan penyakit DBD akan mungkin ada penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah yang luar biasa bagi penduduk disekitarnya.
  • Pengobatan Penyakit Demam Berdarah

  • Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh dan gula sirup atau susu).
    Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya :
    - Paracetamol membantu menurunkan demam
    - Garam elektrolit (oralit) jika disertai diare
    - Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder
    Lakukan kompress dingin, tidak perlu dengan es karena bisa berdampak syok. Bahkan beberapa tim medis menyarankan kompres dapat dilakukan dengan alkohol. Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena dan peningkatan nilai trombosit darah.
  • Pencegahan Penyakit Demam Berdarah

  • Pencegahan dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk diwaktu pagi sampai sore, karena nyamuk aedes aktif di siang hari (bukan malam hari). Misalnya hindarkan berada di lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di daerah yang ada penderita DBD nya. Beberapa cara yang paling efektif dalam mencegah penyakit DBD melalui metode pengontrolan atau pengendalian vektornya adalah :
    1. Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modifikasi tempat. perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah.
    2. Pemeliharaan ikan pemakan jentik (ikan adu/ikan cupang) pada tempat air kolam, dan bakteri (Bt.H-14).
    3. Pengasapan/fogging (dengan menggunakan malathion dan fenthion).
    4. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti, gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.

    FOTOKU

    tentang akuuuu

    Aku ga jauh beda dengan anak-anak lainnya.,,,

    dengan segala kerbatasan dan kelemahan.,,,,

    tapi,..aku berusaha untuk menjadi yang terbaik dari
    yang terbaik.

    Suatu Senja Milik Sang Kelabu

    Awal….
    Berkhayal sebuah keindahan
    Langkah menyusuri arung waktu
    Bersahut dengan debur ombak
    Tenang dalam hidup
    Tak tergoyahkan si kelabu

    Bertemu….
    Sosok sendu senja sore
    Ketika surya hendak membunuh hari
    Terbias cahaya
    Mengaliri air mata
    Tak bersalah jatuh
    Tak melawan sang bumi

    Berakhir….
    Keindahan sesaat sungguh
    Hanya asa terputus
    Keberadaan diri sang saksi
    Mengawasi berakhirnya takdir
    Membisu ketika menderu sang ombak
    Menelan bulat hati yang gundah
    Hilang sempat sang waktu tua
    Untuk indah esok dan lusa

    Sampai jumpa nona
    Sang kelabu kan menemani
    Mungkin esok entah lusa
    Kini debur ombak berlanjut
    Tak pernah asa terputus
    Tak tergoyahkan sang kelabu